BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan
industri yang sangat pesat, dalam era ekonomi sudah memiliki banyak
pelaku industri dalam pengembangan industri. Seringkali idi Indonesia
kurang adanya memperhatikan mengenai lingkukngan sekitar, sering kita
temui banyak terdapat limbah-limbah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia disekitar industri tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan
beberapa tindakan yang setidaknya mampu menangulangi masalah tersebut.
Berbagai macam industri sebenanya dapat menguntungkan bagi manusia dan
banyak menimbulkan keuntungan apabila industri tersebut dapat mengelola
industrinya sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Dengan begitu masyarakat yang ada disekitar wilayah industri tersebut
tidak khawatir dengan pencemaran lilngkungan yang ditimbulkan oleh
industri tersebut.
Menangani berbagai macam industri yang berkemungkinan menyebabkan
dampak buruk terhadap manusia dan lingkungan perlu peranan pemerintah
untuk menyelesaikan permasalahan ini. Pemerintah harus dengan tegas
membuat peraturan perundangan yang mengontrol aktifitas industri
dinegara ini, dengan peraturan yang telah ditetapkan maka pelaku
industri dapat menerapkan pada industri yang sedang dijalaninya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas dapat diidentifikasi perumusan masalah yang
terjadi dalam engolahan limbah industri, penjelasannya adalah sebagai
berikut :
1.
Industri dikenal sebagai suatu usaha yang mencukupi kebutuhan ekonomi
dan berhubungan dengan perkembangan perekonomian suatu Negara.
2. Industri berhubungan langsung dengan bumi setelah pertanian, perkebunan dan pertambangan.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan
latar belakang dan identifikasi masalah telah diuraikan diatas terdapat
beberapa pembatasan masalah, berikut adalah pembatasan masalah yang
terjadi :
1. Pengamatan diperoleh dari beberapa perindustrian dinegara Indonesia
2. Data diamati berdasarkan industri besar, menengah dan kecil.
1.4 Tujuan Masalah
Berdasarkan tujuan dalam penulisan laporan ini didapatkan beberapa tujuan pembuatan laporan ini. Berikut adalah tujuan tersebut:
1. Mengetahui jenis-jenis pencemaran yang terdapat pada dibidang perindusrian di indonesia.
2. Mengetahui industri apa saja yang sangat berdampak terhadap lingkungan di Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Teknik Lingkungan
Teknik lingkungan
adalah sebuah program studi yang berusaha untuk menyelesaikan
permasalahan lingkungan dengan pendekatan teknologi. Teknik Lingkungan
dijabarkan sebagai pemikiran keteknikan dan keterampilan dalam
memecahkan masalah pengendalian lingkungan yang menyangkut penyediaan
air minum, sistem pembuangan dan pendaurulangan buangan cair, padat, dan gas, sistem drainase perkotaan dan desa serta sanitasi lingkungan, pengendalian pencemar dan pengelolaan kualitas air, tanah, dan udara, serta pengendalian dan pengelolaan dampak lingkungan.
Bidang teknik lingkungan menerapkan pemikiran dan teknik serta manajemen untuk memelihara dan melindungi kesehatan dan keselamatan manusia, serta lingkungan secara keseluruhan. Tugas
utama dari insinyur lingkungan adalah untuk melindungi kesehatan
masyarakat dengan melindungi (dari degradasi lebih lanjut),
mempertahankan (kondisi sekarang), dan meningkatkan lingkungan.
Ruang lingkup bidang ini adalah konservasi sumber daya air, pengelolaan lingkungan, pengelolaan kesehatan lingkungan, upaya pengendalian pencemaran, penyaluran limbah dan buangan, pengendalian pencemaran akibat limbah cair, gas dan lumpur (sludge) dan pengelolaan kualitas perairan, tanah, dan atmosfer,
serta pengendalian dan pengelolaan dampak lingkungan. Lingkungan
rekayasa adalah penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan rekayasa
untuk lingkungan. Beberapa menganggap teknik lingkungan untuk memasukkan
pengembangan proses berkelanjutan.
2.2 Penilaian Dampak Lingkungan dan Mitigasi
Seorang ahli lingkungan akan menggunakan
identifikasi sistemik dan proses evaluasi untuk menilai dampak
potensial dari proyek yang diusulkan, rencana, program, kebijakan, atau
tindakan legislatif pada komponen fisik-kimia, biologi, budaya, dan
sosial ekonomi pada kondisi lingkungan. Ahli lingkunagn tersebut, akan menerapkan
prinsip-prinsip ilmiah dan rekayasa untuk mengevaluasi apakah ada
kemungkinan akan ada dampak negatif terhadap kualitas air, kualitas
udara, kualitas habitat, flora dan fauna, kapasitas pertanian, dampak
lalu lintas, dampak sosial, dampak ekologis, dampak kebisingan, dampak
visual (lanskap), dan lain-lain.
Jika dampak berlebihan, ahli lingkungan tersebut kemudian
mengembangkan langkah-langkah mitigasi untuk membatasi atau mencegah
dampak-dampak tersebut. Sebuah contoh dari ukuran mitigasi akan
penciptaan lahan basah di lokasi yang dekat untuk mengurangi mengisi di
lahan basah yang diperlukan untuk pembangunan jalan jika tidak mungkin
untuk mengubah rute jalan.
Praktek penilaian lingkungan hidup diawali pada tanggal 1 Januari, 1970
tanggal efektif Undang-Undang Kebijakan Lingkungan Nasional (NEPA) di
Amerika Serikat. Sejak saat itu, lebih dari 100 berkembang negara maju
dan berkembang telah merencanakan undang-undang analog khusus atau telah
mengadopsi prosedur yang digunakan di tempat lain. NEPA ini berlaku
untuk semua lembaga federal di Amerika Serikat.
2.3. Kategori Pencemaran Lingkungan
Pencemaan lingkungan dapat dikategorikan
menjadi beberapa kelompok, yaitu pencemaran air, pencemaran udara,
pencemaran tanah, pencemaran logam berat, dan pencemaran suara.Berikut
adalah penjelasan dari masing-masing pencemaran lingkungan dalam
industri.
2.3.1 Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Pencemaran air merupakan masalah global utama yang
membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua
tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan
sumur).Telah dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab terkemuka di
dunia untuk kematian dan penyakit, dan tercatat atas kematian lebih dari
14.000 orang setiap harinya.
Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki
akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit
diare setiap hari.Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air
hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki
akses terhadap air minum yang aman.Ditambah lagi selain polusi air
merupakan masalah akut di negara berkembang, negara-negara industri atau
maju masih berjuang dengan masalah polusi juga.
1. Penyebab
Pencemaran air dapat dsebabkan oleh beberapa hal dan
memiliki karakteristik yang berbeda-beda.Berikut adalah penyebab
terjadinya pencemaran air didunia.
a. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Eutrofikasi merupakan masalah lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah fosfat (PO3-), khususnya dalam ekosistem air
tawar. Definisi dasarnya adalah pencemaran air yang disebabkan oleh
munculnya nutrient yang berlebihan ke dalam ekosistem air. Air dikatakan
eutrofik jika konsentrasi total phosphorus (TP) dalam air berada dalam
rentang 35-100 µg/L. Sejatinya, eutrofikasi merupakan sebuah proses
alamiah di mana danau mengalami penuaan secara bertahap dan menjadi
lebih produktif bagi tumbuhnya biomassa. Diperlukan proses ribuan tahun
untuk sampai pada kondisi eutrofik.
b. Sampah organik seperti air comberan (sewage)
menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya
yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah
terhadap seluruh ekosistem.
c. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air, seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum.
d. Pencemaran air oleh sampah
e. Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan
2. Akibat
Pencemaran air dapat berakibat fatal dalam kehidupan
manusia. Berikut adalah beberapa akibat yang akan terjadi apabila
terjadi pencemaran air.
- Kondisi eutrofik sangat memungkinkan alga,
tumbuhan air berukuran mikro, untuk tumbuh berkembang biak dengan pesat
akibat ketersediaan fosfat yang berlebihan serta kondisi lain yang
memadai. Hal ini bisa dikenali dengan warna air yang menjadi kehijauan,
berbau tak sedap, dan kekeruhannya yang menjadi semakin meningkat.
Banyaknya eceng gondok yang bertebaran di rawa-rawa dan danau-danau juga
disebabkan fosfat yang sangat berlebihan ini.
Akibatnya,
kualitas air di banyak ekosistem air menjadi sangat menurun.Rendahnya
konsentrasi oksigen terlarut, bahkan sampai batas nol, menyebabkan
makhluk hidup air seperti ikan dan spesies lainnya tidak bisa tumbuh
dengan baik sehingga akhirnya mati.Hilangnya ikan dan hewan lainnya
dalam mata rantai ekosistem air menyebabkan terganggunya keseimbangan
ekosistem air.Permasalahan lainnya, cyanobacteria (blue-green
algae) diketahui mengandung toksin sehingga membawa risiko kesehatan
bagi manusia dan hewan.Algal bloom juga menyebabkan hilangnya nilai
konservasi, estetika, rekreasional, dan pariwisata sehingga dibutuhkan
biaya sosial dan ekonomi yang tidak sedikit untuk mengatasinya.
- Dapat menyebabkan banjir
- Erosi
- Kekurangan sumber air
- Tanah Longsor
- Kerugian untuk Nelayan
2.3.2 Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam
jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran
udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan
manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara,panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung danlokal, regional, maupun global.
1. Sumber
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar
sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan
langsung dari sumber pencemaran udara. Pencemar sekunder adalah
substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer
di
atmosfer. Pembentukan
ozon adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Pencemaran dapat diakibatkan tiga kategori, yaitu
berasal dari kegiatan manusia, alami, dan sumber lain. Pencemaran dari
kegiatan manusia, yaitu berupa transportasi, industri, pembangkit listrik,pembakaran (perapian, kompor, furnace,dengan berbagai jenis bahan bakar, dan gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC).
Pencemaran yang yang bersifat alami, yaitu gunung berapi, kebakaran
hutan, nitrifikasi, dan denitrifikasi biologi. Sedangkan pencemaran
sumber lain dari transportasi ammonia, kebocoran tangki klor, timbulnya
gas metana dari lahan keruk tempat pembuangan sampah, dan uap pelarut
organik.
2. Bahan Pencemar Udara
a. Karbon dioksida (CO2), karena CO2 di udara tidak dapat segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan dunia yang ditebang. CO2 dapat menyebabkan efek rumah kaca.
b. Gas Belerang Oksida (SO dan SO2), karenagas
ini dapat bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan uap air di atmosfer,
yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Hujan asam menyebabkan tumbuhan
dan hewan mati,produksi pertanian merosot, besi dan logam mudah
berkarat dan jembatan cepat rusak.
c. Gas klorofluorokarbon (CFC), banyak digunakan karena tidak bereaksi, tidak berbau, dan berbusa. Tetapi CFC menyebabkan lubang ozon di atmosfer.
d. Karbon Monoksida (CO), karena CO yang meningkat dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak.
e. Asap Rokok, mengandung
berbagai bahan beracun yang dapat menyebabkan batuk kronis, kanker
paru-paru, dan mempengaruhi janin dalam kandungan.
f. Nitrogen Dioksida (NO2), karena NO2 bersifat racun terutama terhadap paru-paru.
g. Sulfur Oksida (SO2), pengaruh utama polutan SO2 terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan.
h. Hidrokarbon (HC), Hidrokarbon
di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk
ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang
banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini
masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya
sel-sel kanker.
i. Khlorin (Cl2), gas ini sangat
terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia
ke-1.Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi
pada mata saluran pernafasan.
j. Partikulat Debu (TSP), umumnya
ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara yang
dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli, apabila partikulat mengendap kebanyakan akan menganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi.
k. Timah Hitam (Pb), apabila gejala
keracunan kronis bisa menyebabkan hilang nafsu makan, konstipasi lelah
sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota badan, kejang dan gangguan
penglihatan.
3. Akibat
a. Terbentuk Lubang Ozon
b. Efek Rumah Kaca
c. Dampak Terhadap Kesehatan
d. Dampak terhadap tanaman
4 Upaya Pengendalian Pencemaran Udara
a. Mengubah atau menyesuaikan gaya hidup
b. Menghemat energi
c. Mengikuti perkembangan informasi tentang lingkungan
d. Bekerjasama dalam kelompok untuk memberikan penerangan kepada masyarakat dan sekolah-sekolah.
e. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi.
2.3.3 Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan
atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah
kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di
tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
1. Sumber
Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan
pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah, air limbah dari
tempat penimbunan sampah serta limbah
industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (
illegal dumping).
2. Dampak
a. Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe
polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan
populasi yang terkena.
Kromium, berbagai macam pestisida dan
herbisida merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi.
Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan
otak, serta kerusakan
ginjal pada seluruh populasi.
Kuri (air raksa) dan
siklodienadikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati.
PCB dan siklodiena terkait pada keracunan
hati.
Organofosfat dan
karmabat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung
klorin merangsang
perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat.
Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit
kepala, pusing, letih, iritasi
mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas.
b. Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap
ekosistem.
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan
kimia berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini
dapat menyebabkan perubahan
metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan
antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari
rantai makanan,
yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan
lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk
kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah
piramida makanan dapat
menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada
makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini
terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi
DDT pada
burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat
kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
c. Dampak
pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman
dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki
waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan
terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
3. Upaya Pengendalian Pencemaan Tanah
a. Remediasi, adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
b. Bioremediasi, adalah
proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme
(jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi
zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu
mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur
vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung
maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena
kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak
langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain
seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.
2.3.4 Pencemaran Suara
Pencemaran suara adalah keadaan dimana masuknya suara yang masuk terlalu banyak sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan manusia. Pencemaran suara cukup
menjadi ancama serius bagi kualitas lingkungan terutama dibagian
suasana. Sumber pencemaran suara adalah kebisingan, yaitu bunyi atau
suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia.
2.3.5 Pencemaran Logam Berat
Logam
berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5
gr/cm3, terletak di sudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai
afinitas yang tinggi terhadap unsur S dan biasanya bernomor atom 22
sampai 92 dari perioda 4 sampai 7 (Miettinen, 1977). Sebagian logam
berat seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), dan merkuri (Hg) merupakan zat
pencemar yang berbahaya.Afinitas yang tinggi terhadap unsur S
menyebabkan logam ini menyerang ikatan belerang dalam enzim, sehingga
enzim bersangkutan menjadi tak aktif. Gugus karboksilat (-COOH) dan
amina (-NH2) juga bereaksi dengan logam berat. Kadmium, timbal, dan
tembaga terikat pada sel-sel membran yang menghambat proses transpormasi
melalui dinding sel. Logam berat juga mengendapkan senyawa fosfat
biologis atau mengkatalis penguraiannya.
Menurut
Vouk (1986) terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia di muka bumi ini
yang telah teridentifikasi sebagai jenis logam berat.Berdasarkan sudut
pandang toksikologi, logam berat ini dapat dibagi dalam dua jenis.Jenis
pertama adalah logam berat esensial, di mana keberadaannya dalam jumlah
tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang
berlebihan dapat menimbulkan efek racun.Contoh logam berat ini adalah
Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain sebagainya.Sedangkan jenis kedua adalah
logam berat tidak esensial atau beracun, di mana keberadaannya dalam
tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan dapat bersifat racun,
seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain.
1. Dampak
a. Timbal
(Pb), Dalam peredaran darah dan otak dapat menyebabkan gangguan
sintesis hemoglobin darah, gangguan neurologi (susunan syaraf), gangguan
pada ginjal, sistem reproduksi, penyakit akut atau kronik sistem
syaraf, dan gangguan fungsi paru-paru. Selain itu, dapat menurunkan IQ
pada anak kecil jika terdapat 10-20 myugram/dl dalam darah.
b. Kadmium
(Cd), Jika berakumulasi dalam jangka waktu yang lama dapat menghambat
kerja paru-paru, bahkan mengakibatkan kanker paru-paru, mual, muntah,
diare, kram, anemia, dermatitis, pertumbuhan lambat, kerusakan ginjal
dan hati, dan gangguan kardiovaskuler. Kadmium dapat pula merusak tulang
(osteomalacia, osteoporosis) dan meningkatkan tekanan darah. Gejala
umum keracunan Kadmium adalah sakit di dada, nafas sesak (pendek), batuk
– batuk, dan lemah.
c. Merkuri
(Hg), Dapat berakumulasi dan terbawa ke organ-organ tubuh lainnya,
menyebabkan bronchitis, sampai rusaknya paru-paru. Gejala keracunan
Merkuri tingkat awal, pasien merasa mulutnya kebal sehingga tidak peka
terhadap rasa dan suhu, hidung tidak peka bau, mudah lelah, gangguan
psikologi (rasa cemas dan sifat agresif), dan sering sakit kepala. Jika
terjadi akumulasi yang tinggi mengakibatkan kerusakan sel-sel saraf di
otak kecil, gangguan pada luas pandang, kerusakan sarung selaput saraf
dan bagian dari otak kecil. Turunan oleh Merkuri (biasanya etil merkuri)
pada proses kehamilan akan nampak setelah bayi lahir yang dapat berupa
cerebral palsy maupun gangguan mental. Sedangkan keracunan Merkuri yang
akut dapat menyebabkan kerusakan saluran pencernaan, gangguan
kardiovaskuler, kegagalan ginjal akut maupun shock.
d. Arsenik
(As), Dalam tubuh dapat mengganggu daya pandang mata, hiperpigmentasi
(kulit menjadi berwarna gelap), hiperkeratosis (penebalan kulit),
pencetus kanker, infeksi kulit (dermatitis). Selain itu, dapat
menyebabkan kegagalan fungsi sumsum tulang, menurunnya sel darah,
gangguan fungsi hati, kerusakan ginjal, gangguan pernafasan, kerusakan
pembuluh darah, varises, gangguan sistem reproduksi, menurunnya daya
tahan tubuh, dan gangguan saluran pencernaan.
e. Chromium (Cr), dalam tubuh dapat berakibat buruk terhadap sistem saluran pernafasan, kulit, pembuluh darah, dan ginjal.
2. Upaya Pengendalian Pencemaan Logam Berat
a. Penutupan polutan dari sumber-sumber, contohnya kasus Minamata dengan menutup sungai Agano.
b. Pengendalian limbah
c. Pemulihan lingkungan, contohnya pada kasus Minamata Prefektur
Kumamoto dilakukan untuk menangani proyek dengan sekitar 1.500.000
kubik meter dari bawah sedimen dari Teluk Minamata yang mengandung
merkuri lebih dari standar penghapusan (25ppm dari total merkuri) dengan
cara pengerukan dan TPA, dan untuk membuat 58ha TPA.
Dampak
kandungan logam berat memang sangat berbahaya bagi kesehatan.Namun,
dapat mencegahnya dengan meningkatkan kesadaran untuk ikut serta
melestarikan sumber daya hayati serta menjaga kesehatan baik untuk diri
sendiri maupun keluarga. Salah satu cara sederhana untuk menjaga
kesehatan adalah dengan mendeteksi kondisi air yang digunakan
sehari-hari, terutama kebutuhan untuk minum.
main map
BAB III
STUDI KASUS & PENYELESAIAN
Terdapat
banyak sekali contoh kasus terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh
perindustrian. Berikut adalah beberapa contoh kasus pencemaran
lingkungan yang diakibatkan oleh perindutrian yang tidak bertanggung
jawab terhadap limbah yang dihasilkan.

Contoh
diatas hanya sebagian kecil saja karena masih banyak kasus-kasus lain
yang bahkan jauh lebih parah dampak yang dihasilkan terhadap lingkungan.
Sangat disayangkan sekali perindustrian yang memiliki produk yang
berkualitas, tetapi tidak memiliki pengolahan limbah yang baik. Seperti
yang kita ketahui, banyak sekali dampak yang dapat membahayakan
masyarakat yang tinggal dilingkungan tempat pembuangan limbah tersebut.
Misalnyanya saja limbah yang dibuang kesungai-sungai dapat mencemari
biota air yang ada didalmnya. Apabila ikan atupun kerang yang sudah
tercemar kita makan, dapat membuat kanker pencernaan dan getah bening.
Selain itu masyarakat yang menggunakan air sungai tersebut memiliki
potensi terkena penyakit kulit, seperti terbakar, gatal-gatal dan dapat
merusak pigmen kulit.
Semua industri pasti mempunyai persoalan dengan limbah. Semakin tinggi
sebuah sistem produksi berjalan, semakin banyak pula limbah yang
dihasilkan. Mengatasi persoalan limbah bukanlah perkara gampang, apalagi
cara menangani limbah cair produksi. Limbah cair merupakan bahan yang
berbahaya bagi lingkungan hidup maupun manusia. Oleh karena itu
sebaiknya harus dicarikan cara menangani limbah cair agar tak menambah
masalah lingkungan maupun konflik dengan masyarakat yang tinggal
disekitar pabrik. Solusinya dari beberapa sumber yang ada terdapat dua
cara, yaitu:
1. Membuat IPAL
Pilihan
pertama cara menangani limbah cair adalah membangun instalasi
penjernihan air limbah atau yang lebih populer disingkat IPAL. Lokasi
IPAL berada tidak jauh dari pabrik. IPAL terdiri dari beberapa kolam
yang berfungsi menjernihkan air limbah yang tadi kotor menjadi air
bersih (sudah tak mengandung bahan kimia berbahaya). Untuk mengetahui
apakah air yang sudah disaring benar-benar bersih dari racun, terlebih
dahulu wajib melewati uji laboratorium. Uji laboratorium itu dilakukan
secara periodik agar kualitas air hasil pengolahan IPAL bisa dijaga.
2. Memakai bahan ramah lingkungan
Pilihan
kedua adalah menggunakan bahan-bahan cair yang ramah lingkungan.
Misalkan untuk usaha pembuatan batik bisa menggantikan zat pewarna kimia
dengan pewarna alami. Demikian juga dengan bahan-bahan lain sebaiknya
dicarikan solusi lain yang lebih ramah lingkungan, dan limbahnya pun
lebih gampang dinetralisir.
Hal yang pasti membuat masyarakat sering bertanya-tanya adalah kenapa
masih begitu banyak perindustrian yang tidak bertanggung jawab terhadap
limbah yang dihasilkan. Padahal sebelum membentuk sebuah perindustrian
harus memiliki izin terlebih dahulu. Pencegahan pencemaran dari kawasan industri diatur dlm UU, seperti terlihat dalam Pasal 20 UUPLH disebutkan:
(1) Tanpa suatu keputusan izin, setiap orang dilarang melakukan pembuangan limbah ke media lingkungan hidup.
(2) Setiap orang dilarang membuang limbah yang berasal dari luar wilayah Indonesia ke media lingkungan hidup Indonesia.
(3) Kewenangan menerbitkan atau menolak permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada pada Menteri.
(4)
Pembuangan limbah ke media lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) hanya dapat dilakukan di lokasi pembuangan yang ditetapkan oleh
Menteri.
(5) Ketentuan pelaksanaan pasal ini diatur lebih lanjut dengan peraturan perundang-undangan.
Maka dari itu diharapkan agar setiap perindustrian bertanggung jawab
akan limbah yang dihasilkan, sehingga tercipta keseimbangan ekosistem
yang ada dilingkungan tempat berproduksinya industri tersebut.