Definisi Bedak
Bedak wajah
pada dasarnya adalah suatu produk kosmetik yang memiliki fungsi utama kemampuan
untuk melengkapi warna kulit dengan memberi hasil akhir seperti beludru. Ini
harus memberikan tampilan pada kulit dengan menutupi kulit yang mengkilap
akibat sekresi kelenjar sebaseus dan kelenjar keringat. Suatu bedak harus
mencapai efek ini dengan menjadi buram. Untuk mampu memberikan efek cukup buram
untuk menutupi cacat, tapi ini harus tidak memberikan efek seperti topeng.
Selain itu, bedak harus bersifat cukup tahan lama sehingga tidak dibutuhkan
pembedakan berulang kali.
Warna dari
kulit juga menggambarkan aktivitas biologis dari jaringan epidermis dan dapat
merupakan indikasi bagi seorang wanita yang normal pada umumnya. Hidung yang
merah, mungkin merupakan gambaran dari pembuluh darah. Titik merah pada pipi
yang sangat merah, pancaran wajah yang pucat kekuningan, bintik-bintik hitam di
bawah mata menunjukkan tanda-tanda tak bercahaya – menunjukkan jalan hidup atau
pola hidup dari orang tersebut.
Selain itu
hampir semua orang memiliki kerutan dan garis-garis yang menunjukkan perubahan
pada usia. Dan hal tersebut, menggambarkan temperamen ; kadang-kadang
bintik-bintik, tanda lahir yang kecil, pembesaran pori-pori, bekas jerawat,
luka akibat lesi kulit dan sebagainya. Ini merupakan gejala-gejala dari prilaku
seorang wanita yang berharap untuk menjadi lebih menarik. Yang mana
gejala-gejala yang tidak menyenangkan di atas dapat tertutupi.
Bahan-bahan
Komposisinya
:
a. Talk
Secara
kimiawi, talk adalah magnesium silikat (3MgO. 4SiO2.H2O).
ini merupakan bahan dasar dari segala macam formulasi bedak modern sifat yang
sangat luar biasa adalah mudah menyebar dan kekuatan menutupi yang rendah.
Untuk bedak wajah talk harus putih dan tidak berbau dengan rasa halus. Tentu
saja sifat mudah menyebar yang sangat baik ini adalah yang paling dibutuhkan.
Ukuran
partikel dari talk adalah salah satu kriteria untuk standar kualitasnya. Paling
tidak 98% harus dapat melewati ayakan 200 mesh ( tidak lebih besar dari 74
mikro ) talk termikronisasi sekarang sudah tersedia di mana ukuran partikel
dapat dikurangi menjadi beberapa mikron. Penggunaan dari talk termikronisasi
dalam ukuran partikel dan nilai massa besar yang diinginkan. Padatan dari massa
besar adalah sangat penting dalam talk, karena variasi sangat mempengaruhi
kualitas sekaligus pengepakan dari produk akhir.
b. Kaolin
Warna dari
kaolin yang digunakan harus secerah mungkin. Bahan dasar harus dimurnikan
secara baik untuk memindahkan keseluruhan bahan tidak murni dan partikel kasar.
Tidak semua
aluminium silikat dapat diklasifikasikan sebagai kaolin, namun 3 kelompok di
bawah ini secara khusus memiliki formula yang sama ( Al2O3. 2SiO2.2H2O)
dan dapat disebut kaolin : nacrite, dickite, dan kaolinite.
Karena
kaolin higroskopis penggunaannya pada bedak wajah umumnya tidak melebihi 25%.
c. Kapur
(Kalsium Karbonat)
Kalsium
karbonat digunakan untuk mengurangi cahaya dari talk dan memiliki kekuatan
melapisi yang baik. Ini membantu untuk absorpsi parfum dan juga tahan lemak.
Dan menyerap keringat. Kapur juga sangat baik untuk memberikan efek
berseri-seri ketika bedak wajah digunakan.
Kapur adalah
basa lemah, putih, serbuk mikrokristal tak berbau ; tidak mengkilap, dan
memiliki rasa kapur. Ketika bahan dasar ini digunakan secara berlebihan, bedak
dapat memberikan rasa kering, tapi penggunaan yang layak adalah sangat membantu
dalam formula bedak wajah.
d. Magnesium
karbonat
Sifat yang
baik dari magnesium karbonat membuatnya umum digunakan dalam bahan penyusun
bedak. Magnesium karbonat memiliki sifat absorben yang baik dan terbukti
memiliki sifat mendistribusi parfum yang baik. Kerapatannya adalah bagian dari
lapisan magnesium karbonat, kualitas yang mana memberikan perkembangan pada
tipe kehalusan dari bedak.
e. Logam
stearat
Zink dan
magnesium stearat sejauh ini merupakan bahan yang paling sering digunakan dari
logam stearat. Untuk bedak wajah, stearat harus memiliki kualitas yang tinggi
untuk mencegah timbulnya keasaman, bau yang tidak diinginkan.
Sifat yang
paling penting dari zink dan magnesium stearat adalah sifat adhesif dan anti
air. Zink stearat, yang paling sering digunakan juga memiliki efek menenangkan.
Penggunaan
yang berlebihan, stearat dapat menyebabkan noda dan efek jerawat pada kulit.
Dalam jumlah yang cukup (4-15%) zink stearat memberikan sifat adheren pada
bedak wajah.
f. Zink
Oksida, Titanium oksida
Terdapat 2
bahan pengopak yang biasa digunakan dalam formulasi bedak wajah : zink oksida
dan titanium dioksida. Terlalu banyak digunakan bahan ini dapat menghasilkan
efek seperti topeng yang mana tidak diinginkan ; terlalu sedikit membuat bedak
tidak dapat menempel pada tubuh.
Diketahui
bahwa zink oksida memiliki beberapa sifat terapeutik dan membantu menghilangkan
kecacatan pada kulit. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kulit
kering.
g. Pati
beras
Bahan ini
sering digunakan dalam face powders. Bahan yang paling sering digunakan adalah
pati beras. Bahan ini dianggap dapat memberikan sifat “peach like”pada wajah.
Karena partikel sperisnya memberikan rasa lembut pada kulit. Bahan ini memiliki
sifat absorpsi dan memiliki sifat menutupi yang baik. Dengan penambhan air
dapat menjadi cake, dan menempel pada wajah, memberikan tampilan yang kurang
menyenangkan. Bahan ini juga dapat menjadi lengket. Pati jagung juga sering
digunakan dan memiliki sifat yang sama pada pati beras. Pati singkong dapat
memberikan kelembutan pada produk.
Penggunaan
dari amilum telah memberikan masalah mudahnya terdekomposisi oleh bakteri,
karena mengandung nutrisi yang cocok untuk bakteri. Sifat mencerahkan dan
menjerap adalah yang diberikan dari amilum yang mana sekarang juga dapat
diberikan oleh kalsium karbonat dan senyawa lain dalam formula bedak wajah.
h. Silika
dan Silikat
Silika dan
Silikat dapat berguna dalam bedak wajah untuk menjaga sifat mengalir bebas,
walaupun dengan kelembaban yang tinggi. Silikat dapat juga berfungsi sebagai
pembawa parfum.
Penggunaan
dari silikat halus seperti magnesium trisilikat membantu dalam bedak karena
mereka memiliki sifat menyerap yang sangat baik terhadap air dan minyak.
i. Bahan
pemberi efek pencerahan.
Pigmen
sintetik bismut oksiklorida telah dikembangkan untuk menggantikan guanin.
Walaupun sensitif terhadap cahaya, bismut oksiklorida cukup dapat beradaptasi
untuk digunakan dalam bedak wajah cerah untuk memberikan efek metalik, kilauan
seperti mutiara.
j. Pewarna
Bahan
pewarna adalah dasar dari seni menciptakan bedak wajah yang mana menampilkan
nuansa bayangan yang diinginkan. Pewarna digunakan dalam variasi yang berbeda
baik pigmen inorganik ataupun anorganik.
Jumlah dari
pewarna yang dibutuhkan tergantung besarnya derajat tipe yang digunakan dalam
formula. Bahan pengopak dari oksida dan transparansi dari talk sangat
mempengaruhi jumlah pewarna yang diinginkan.
k. Pengharum
Pemilihan
parfum yang cocok dan sifat efisiennya yang digunakan dalam bedak wajah adalah
sangat penting, karena bau dari bedak memiliki peranan yang penting dalam
kemampuan penjualan dari produk. Penggunaan parfum yang cocok bukan merupakan
prosedur yang mudah, karena permukaan yang sangat luas dari padatan bedak dan
kemungkinan reaksi dari parfum dengan bahan-bahan dasar lainnya. Jika bahan
dasar merupakan bahan-bahan yang halus, wangi yang dipilih akan lebih sedikit
daripada masalah dalam penyelesaian formulasi bedak wajah.
Ini sangat
penting bahwa parfum yang digunakan harus tidak mengiritasi, stabil pada
kondisi basa lemah dan tidak mengalami oksidasi atau menguap dengan cepat.
Pengharum harus tercampurkan dengan semua bahan penyusun bedak karena masalah
dengan keasaman, heterogen dari bau dan diskolorasi dapat terjadi dari
pemilihan bau yang tidak cocok.
l. Metallic soap
Metallic
soap seperti zinc dan magnesium stearat merupakan bahan yang sangat penting
untuk semua produk bedak. Bahan ini membantu dalam hal pelekatan dalam kulit
dan pada bedak padat dapat berperan agar cake tetap melekat pada “godet”.
Selain meningkatkan daya lekat (daya adesif), metal soap juga meningkatkan
derajat water repellency dan menghasilkan produk yang lembut. Jumlah
yang biasa digunakan adalah 3% dan 10%; jumlah yang besar dari ini menghasilkan
efek bercak pada kulit, sehingga akan mengurangi sifat “slip” dari bahan yang
lain. Pada produk bedak padat jumlah penggunaan yang tinggi dapat menghasilkan
masalah pada daya alirnya yang berpengaruh pada proses pengempaan dan
mengakibatkan rasa berminyak pada penggunaan, karena minyak akan berpindah
karena terabsorbsi pada puff atau kuas. Sehingga tingkat kemurnian merupakan
hal yang sangat penting; adanya residu asam lemak yang tidak tersaturasi perlu
dihindari karena dapat menyebabkan ketengikan pada hasil produk. Dari kedua
bahan ini, zinc stearat lebih disukai karena memiliki sifat menyejukkan.
m.
Bahan-bahan lain
Bahan
tambahan lain dapat digunakan untuk meningkatkan kelekatan bedak pada kulit;
e.g. emollient seperti cetyl atau stearil alkohol, gliseril monostearat, dan
bahan lain seperti magnesium myristate, petroleum jelly atau mineral oil pada
umumnyaditambahkan dalam jumlah kecil antara 0,5% dan 2%. Jika diinginkan
serbuk yang ringan dan memiliki daya adesif yang baik, bahan-bahan seperti
minyak mineral yang dienkapsulasi dapat digunakan.
n. Modified
starch (pati yang dimodifikasi)
Kini
terdapat modified starch yang sangat berguna dalam produk bedak. Pati ini tidak
berbau dan tidak menggumpal jika dalam keadaan lembap namun memilliki sifat
absorptive untuk air dan minyak. Bahan ini dapat dijadikan sebagai pengganti
talc pada produk yang sama., juga bahan ini meningkatkan estetis pada formula
dan berepran dalam absorbs minyak pada kulit, karena bahan ini merupakan serbuk
yang free-flowing dan mencegah caking. Bahan ini bersifat transparan pada kulit
dan mengurangi opasitas formulasi. Dan keuntungan lainnya, adalah, tentunya
karena bahan ini merupakan turunan alami.
Namun, kedua
pati baik ini maupun yang dimodifikasi merupakan media yang baik untuk
pertumbuhan mikrobiologi; sehingga tahap sterilisasi merupakan hal yang
penting; dan diperlukan kondisi pembuatan yang sebersih mungkin untulk mencegah
kontaminasi bakteri dan jumlah zat pengawet yang sesuai dalam formulasi.
o. Mica
Mica
bersifat translusen dan memberikan kilau yang baik. Beberapa mica dengan
tambahan tertentu sering digunakan. Misalnya dilapisi dengan barium sulfat
speris yang akan berdifusi dan memberikan efek focus yang lembut sehingga dapat
menyamarkan garis dan kerut.
p. Pengawet
Tujuannya
adalah untuk menjaga kontaminsi prouk selama pembuatan dan juga selama
digunakan oleh konsumen, dimana mikroorganisme dapat mengkontaminasi prouk
setiap kali penggunaanya, baik dari tangannya atau dari alat yang digunakan.
Bahan- bahan yang digunakan harus menunjukkan terbebas dari mikroorganisme.
Tipe produk bedak biasanya berarti sangat susah terkontaminasi mikroba tapi
penggunaan air sebagai bahan tambahan, seperti ekstrak, dapat mengubahnya, dan
bahan ini harus sedapat mungkin dihindari (ekstrak berbasis minyak harus
digunakan sebelumnya). Juga harus dikontrol penggunaan bahan tambahan dalam
bedak yang digunakan di sekitar daerah mata, pada umumnya, batasan mikroba
lebih diperhatikan untuk bahan yang digunakan dalam produk ini.
q.
Antioksidan
Penggunaan
antioksidan dibutuhkan untuk menjaga beberapa bahan tambahan dari degradasi dan
ketengikan. Sejumlah kecil butylatedhydroxy anisole (BHA), butylated hydroxy
toluene (BHT) atau vitamin E harus digunakan ketika diperlukan.
r. Fumed
Silika
Fumed silika
dapat digunakan untuk menurunkan kerapatan bulk pada sistem. Ini sangat kering
dan tidak nyaman pada kulit, dan kadar penggunaanya harus sanagt rendah, kurang
dari 1%.
s.
Micronized Plastics
Micronized
plastics sepeerti polietilen, polystyrene dan nylon dapat memberikan efek
kelembutan pada formula. Partikel ini biasanya berbentuk bulat dan efek dari
bentuk bulatnya yang berperan. Jenis ini dapat digunakan antara 5% dan 10% tapi
karena harganya yang sangat mahal maka penggunaannya terbatas.
t. Walnut
Flour
Bahan alami
lainnya, walnut flur, kombinasi dengan nonpearly titanium dioxide/ barium
sulfat – coated mica, direkomendasikan sebagai karakteristik absorpsi minyak
yang bagus. Silikat seperti magnesium trisilikat mngandung air yang tinggi dan
bahan yang mengabsorpsi minyak dan juga digunakan sebagai pembawa parfum.
Proses pembuatan
Tahap awal
pada proses pembuatan untuk bedak tabur maupun bedak tekan adalah sama, namun
pada jenis kedua diperlukan penambahan zat pengikat pada tahap awal maupun
akhir, ataupun dengan parfume.
(a)
penambahan warna
Tahap
penting dalam proses pembuatan produk bedak berwarna adalah disperse pewarna
yang homogen dalam basis putih. Dispersi tergantung pada efisiensi alat
pencampur dan karakter fisik bahan dalam campuran bedak. Homogenitas dispersi
pigmen diperoleh dengan melewatkan pigmen dan talk melalui hammer mill. Alat
ini akan memecah gumpalan pigmen, yang kemudian distabilkan dengan pelapisan
oleh partikel talk. Sekarang terdapat beberapa jenis peralatan yang mengganti
keberadaan hammer mill. Yang pertama, vertical vortex mixer, yang mengurangi
ukuran partikel dengan tumbukan antar partikel. Selain itu, high spee mixer,
yang dikenal dengan plough-shear device.
(b)
pembuatan dasar bedak
Bahan dasar
putih pertama dicampur dalam blender stainless-steel ribbon-type. Waktu
pencampuran awal dapat selama 20 menit hingga 3 jam, tergantung jenis mixer,
kapasitas, dan ukuran batch. Selanjutnya, penambahan warna dan pencampuran
dengan dasar putih. Campuran ini kemudan diaduk hingga homogen. Pada bedak
tabor, penambahan parfum ditambahkan pada saat terakhir. Penambahan parfum
dilakukan dengan penyemprotan pada pencampuran. Untuk bedak yang dikompres, zat
pengikat juga ditambahkan pada tahap ini. Akhirnya, warna diji kembali sesuai
standard an dilakukan perbaikan, jika perlu. Jika digunakan bahan dasar mica
dalam formulasi maka maka diperlukan kehati-hatian agar platelet yang mudah
pecah tidak rusak saat proses pembuatan. Pemeriksaan warna dilakukan dengan
memindahkan sejumlah kecil dari massa tersebut dan mencampur kembali dengan
warna yang sesuai. Kemudian ditambahkan kembali dan dicampr kembali dan
dilakukan uji warna kembali.
Campuran
yang telah selesai diperiksa kemudian dimasukkan pada kantung polyethylene
untuk penyimpanan, untuk memperoleh serbuk bedak yang halus, diserbukkan.
Serbuk telah siap dan memasuki tahap selanjutnya, untuk bedak tabur dimasukkan
pada kemasan dan dikempa untuk compct powder.
( c) proses pengempaan
Terdapat
tiga prosedur berbeda yang digunakan untuk memperoleh compct powder: wet
moulding (pelelehan basah), damp compressing (pengempaan lembap), dan
pengempaan kering. Metode yang paling sering digunakan adalah pengempaan
kering.
Untuk proses
pengempaan kering terdapat mesin yang sering digunakan yaitu pneumatics
digunakan pada Air-Mite press;hydraulics oleh Alite, tipe ram yang ditekan pada
serbuk seperti pada Kemwall press; dan Ve-Tra-Co press dimana penekan dapat
mencampur.
Terdapat 3
prosedur umum yang digunakan dalam industri pembuatan bedak padat :
1. Kempa
Basah
Proses kempa
basah metode kempa lembab dan metode kempa kering. Proses kempa basah sekarang
tidak dipakai lagi di USA, dan kebanyakan perusahaan kosmetik menggunakan
proses kempa lembab atau proses kering dalam pembuatan bedak padat.
Dalam proses
pengempaan, jumlah yang kecil dari lapisan Paris digunakan dalam kombinasi
dalam bedak. Campuran dibuat dalam bentuk seperti pasta dengan air dan dicetak
dalam cetakan. Permukaan bagian atas dari pasta dilapisi dengan suatu
pengadhesif, kemudian dikempa ke bawah dengan logam yang berukuran cocok atau
plat gelas di mana tablet melekat. Tablet tersebut kemudian dikeringkan dan
dilepaskan dari cetakan.
2. Kempa
Lembab
Metode kempa
lembab, basis bedak, pewarna, dan parfum dicampur sampai seragam. Campuran
kemudian dibasahkan dengan cairan pengikat, kemudian dicampur sampai mencapai
massa plastis yang sesuai. Serbuk kemudian disaring dan dilewatkan ke dalam
mesin pengempa. Tablet jadi dikeringkan pada temperatur yang sesuai.
3. Kempa
Kering
Metode kempa
kering, basis bedak, pewarna, dan parfum dicampur dan campuran serbuk dapat
dilembabkan dengan pengikat ; campuran kemudian dicampur secara keseluruhan dan
serbuk dikempa.
Bahan jadi
Ada dua bentuk
utama dari bedak. Loose Face Powder digunakan secara langsung dengan
menggunakan suatu tiupan atau sikat yang besar atau ditransfer kesuatu wadah
khusus dimana dapat dibawa disuatu tas tangan dan digunakan suatu spons atau
gembungan kecil yang juga sesuai dengan wadahnya. Untuk mencegah kebocoran maka
permukaannya ditutupi dengan penutup mesh nylon. Dalam bentuk yang kedua,
adalah suatu bedak yang dipadatkan atau dimampatkan dengan suatu agen pengikat
yang digunakan dalam pembuatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar